mengapa kebijakan jepang bersifat japanisasi
Sejarah
WahyuDan32
Pertanyaan
mengapa kebijakan jepang bersifat japanisasi
1 Jawaban
-
1. Jawaban shennxt
karena;
Untuk yang pertama kalinya, Jepang melakukan kebijakan politik yaitu melarang semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, jepang mengeluarkan peraturan yang membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional. Jepang melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
1) Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
2) Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
3) Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
4) Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
5) Menarik simpati organisasi Islam MIAI
6) Tokoh nasional diajak bergabung dengan Jepang misalnya : Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Jepang membentuk badan-badan kerjasama seperti berikut:
a)PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
PUTERA dibentuk dengan tujuan untuk membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mendukung Jepang.
b)JAWA HOKOKAI (Himpunan kebaktian Jawa)
Jawa Hokokai merupakan organisasi sentral yang anggotanya ada macam-macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).
Kegiatan ekonomi bertujuan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah dipakai demi industri yang mendukung mesin perang.
b.Jepang mmeberikan sanksi pelanggaran yang sangat berat serta pengawasan yang diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang.
c. Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki(memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang.