IPS

Pertanyaan

dalam metode penelitian sejara di kenal adanya lritik sumber yang terdiri atas kritik eksternal dan kritik internal. jelaskan perbedaan antara kritik internal dan kritik eksternal

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS Sejarah

    Kelas: X SMA

    Kategori: Metode Sejarah

    Kata kunci: metode penelitian sejarah, kritik sumber

    Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 10.3.2

    =========================================

     

     

    JAWABAN:



      Dalam metode penelitian sejarah di kenal adanya kritik sumber yang terdiri atas kritik eksternal dan kritik internal. perbedaan antara kritik internal dan kritik eksternal yaitu

     

    >KRITIK INTERNAL

    Kritik internal yakni kritik sumber yang digunakan untuk meneliti kebenaran isi dokumen atau tulisan tersebut. Kritik intern ini digunakan untuk menguji sejauh mana kredibilitas sumber yang telah terkumpul tersebut. Kritik intern ini lebih menekankan pada isi dari sebuah dokumen/sumber sejarah. Misalnya dengan cara membandingkan sumber satu dengan lainnya.

     

    >KRITIK EKTERNAL

    Kritik ekstern yakni kritik sumber yang digunakan untuk mengetahui keaslian sumber yang digunakan untuk mengetahui keaslian sumber yang digunakan dalam penulisan.

     

     

    PEMBAHASAN LEBIH LANJUT:

     


    Sejarah memiliki metode yakni ada 4 langkah kegiatan, yaitu

    1.Heuristik,

    2.Kritik Sumber (verifikasi),

    3.Interpretasi dan

    4.Historiografi

     

    Kritik Sumber

    Kritik sumber yakni usaha untuk menilai, menguji, serta menyeleksi sumber-sumber yang telah dikumpulkan untuk mendapatkan sumber yang autentik (asli). Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat otentisitas (keaslian sumber) dan tingkat kredibilitas sehingga terhindar dari kepalsuan. Kritik sumber terdiri atas kritik intern dan kritik ekstern.


    Sejarawan mencari kebenaran berhadapan dengan kebutuhan untuk membedakan apa yang benar, apa yang tidak benar, apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil. Sejarawan dalam hal ini harus mengerahkan segala kemampuan pikirannya, bahkan seringkali sejarawan harus menggabungkan antara pengetahuan, sikap ragu, percaya begitu saja, dan menggunakan akal sehat. Inilah fungsi kritik sehingga karya sejarah merupakan produk dari suatu proses ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan hasil dari suatu fantasi, manipulasi atau fabrikasi sejarawan.


    Kritik sumber dilakukan terhadap sumber-sumber pertama. Kritik ini menyangkut verifikasi sumber, yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan dari sumber itu. Dalam metode sejarah dikenal dengan cara melakukan kritik eksternal dan kritik internal. Yang menjadi latar belakang masalah dengan adanya kritik sumber adalah manusia tidak luput dari kesalahan, baik itu kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja.


    Dalam memperoleh sumber berita diperlukan kritik sumber. Begitu pula dalam memperoleh sumber sejarah juga diperlukan kritik sumber sebagai bagian dalam metodologi sejarah, lantas bagaimanakah kritik sumber itu dapat dilakukan, sehingga keontetikan atau keaslian dari sumber sejarah itu dapat dipertanggungjawabkan.


    Kritik eksternal memiliki peran dalam memeriksa sumber sejarah atas otentitas dan integritas dari sumber itu. Adapun yang dimaksud dengan kritik eksternal ialah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak.

     

    Kritik eksternal harus menegakkan fakta dari kesaksian, bahwa:

    1.kesaksian berasal dari orang ini atau pada waktu ini (authenticity); dan

    2.kesaksian yang telah diberikan itu telah bertahan tanpa ada perubahan (uncorupted), tanpa ada suatu tambahan-tambahan atau penghilangan-penghilangan yang substansial (integrity).

     

    Sebuah sumber sejarah disebut dengan “otentik atau asli” apabila  berasal dari ciptaan tokoh yang dianggap sebagai pemiliknya atau apabila yang dimaksud oleh pengarangnya. Sebenarnya kata asli (genuine) dan otentik (authentic) tidak selalu sinonim. Sumber asli artinya sumber yang tidak palsu, sedangkan sumber otentik ialah sumber yang melaporkan dengan benar mengenai sesuatu subjek yang tampaknya benar.

     

    Mengidentifikasi penulis adalah langkah pertama dalam menegakkan otentisitas. Otentisitas adalah lebih dari pada pemberian suatu nama atau suatu sumber sejarah. Diperlukan informasi yang lengkap: tanggal dari penulisan, tempat dari penulisan, orisinilitas dari penulisan. Semakin banyak diketahui tentang asal-usul dari suatu catatan atau peninggalan, menjadi semakin mudah untuk menegakkan kredibilitas dari catatan atau peninggalan itu.

     

     

    Semoga bermanfaat :)

    (Lt)

     





Pertanyaan Lainnya