Menyebutkan hal-hal yang merugikan dalam berdiplomasi dengan belanda pada waktu perang kemerdekaan
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: XII
Mata pelajaran: Sejarah
Materi: Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Kata Kunci: Perjuangan Diplomasi
Jawaban:
Hal-hal yang merugikan dalam berdiplomasi dengan Belanda pada waktu perang kemerdekaan antara lain adalah:
1. Belanda mengingkari penjanjian yang dibuat
2. Belanda menolak pengakuan kekuasaan Indonesia atas Irian Barat
3. Belanda membentuk negara boneka untuk meme
Pembahasan:
Dalam upaya mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia, para pendiri bangsa dan pejuang kemerdekaan melakukan upaya diplomasi melalui perundingan dengan Belanda. Contohnya adalah perjanjian Linggarjati pada 15 November 1946 dan perjanjian Renville tanggal 8 Desember 1947.
Pada kedua perjanjian ini, Indonesia dan Belanda berunding untuk mendapat kata sepakat. Namun pada akhirnya, perundingan ini gagal dan Belanda melakukan berbagai hal yang merugikan Indonesia. Tindakan ini anatara lain:
1. Belanda mengingkari penjanjian yang dibuat
Contoh pelanggaran ini adalah pada perjanjian Linggarjati. Belanda awalnya sepakat mengakui wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura. Namun pada kenyataanya Belanda berupaya mempertahankan kekuasaanya, karena wilayah-wilayah ini memiliki kota besar yang penting serta perkebunan yang menguntungkan. Karena itu, pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I.
2. Belanda menolak pengakuan kekuasaan Indonesia atas Irian Barat
Belanda menolak mengikutkan Papua Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia yang diakui dalam berbagai perjanjian termasuk Konferensi Meja Bundar. Belanda menjanjikan bahwa status Papua Barat akan ditetukan setelah 1 tahun, dalam perundingan dengan Indonesia. Namun, setelah perundingan Belanda tetap menolah penyerahan kedaulatan Papua Barat, dan menyebabkan pada konflik Papua Barat yang baru berakhir setelah Perjanjian New York pada tahun 1962.
3. Belanda membentuk negara boneka untuk memecah belah Indonesia
Belanda membentuk negera federal sebagai negara boneka untuk memecah belah Indonesia. Misalnya Negara Indonesia Timur, Negara Sumatera Timur dan sebagainya.
Kemudian dalam KMB, Indonesia harus menjadi negara serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) dan bergabung bersama negara-negara federal (negara boneka) bentukan Belanda. Ini dimaksudkan Belanda agar Indonesia menjadi lemah dan terpecah belah karena adanya negara-negara bagian ini.