perlawanan rakyat maluku
PPKn
ardisnsyah
Pertanyaan
perlawanan rakyat maluku
1 Jawaban
-
1. Jawaban Simpangsungki
Pada awal bulan Juli 1817, Kolonial Belanda mendatangkan kembali pasukan bantuan ke Saparua. Mereka berusaha merebut Benteng Duurstede, tetapi tidak berhasil. Kemudian Belanda mengajak para pemimpin Maluku untuk berunding. Perundingan tersebut juga tidak membawa hasil. Pertempuran pun berkobar lagi. Pada akhir Juli 1817, Belanda mendatangkan pasukan bantuan ke Saparua kembali. Belanda mengerahkan kapal-kapalnya. Dan mulai melepaskan tembakan meriam dengan gencar ke arah Benteng Duurstede, yang masih diduduki oleh pasukkan Pattimura. Sementara itu, pasukan-pasukan Belanda terus menerus didatangkan, membanjiri Saparua. Akhirnya pada bulan Agustus 1817, Benteng Duurstede dapat direbut oleh Belanda kembali. Tetapi perang belum berakhir. Pasukan Pattimura melanjutkan kembali perlawanan dengan perang gerilya. Pemerintah Belanda mengumumkan akan memberi hadiah sebesar 1.000 gulden kepada siapa saja yang dapat menangkap Pattimura. Dan untuk menangkap pemimpin-pemimpin Maluku lainnya, Pemerintah Belanda menyediakan 500 gulden tiap seorang pemimpin. Tetapi rakyat Maluku tidak mau untuk mengkhianati perjuangan bangsanya. 3. Akhir Perlawanan Belanda tetap berusaha keras untuk menyelesaikan perang dalam waktu singkat. pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda dikerahkan besar-besaran. Pada suatu pertempuran pada bulan November 1817, Belanda dapat menangkap Pattimura, Anthonie Rebok, Thomas Pattiwael, dan Raja Tiow. Beberapa hari kemudian para pemimpin yang lain pun tertangkap. Akhirnya pada bulan Desember 1817, perlawanan padam. Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di Ambon. Kemudian para pemimpin yang lain juga dihukum gantung.