Sejak tadi kulihat kalian berbincang. Kalian benar-benar anak yang luar biasa. Lihatlah ke halaman! Tanah rnasih basah bekas air memandikan almarhum. Hidung kal

Sejak tadi kulihat kalian berbincang. Kalian benar-benar anak yang luar biasa. Lihatlah ke halaman! Tanah rnasih basah bekas air memandikan almarhum. Hidung kalian pasti masih bisa mencium bau kemenyan dan kedupaan dan sisa-sisa kernbang yang berjatuhan di sana­sini. Lidah terasa kaku dan mulut terasa berat untuk mengangkat bicara. Dan asinnya air mata masih terasa di ujung lidah. Dalam suasana hati seolah terkoyak oleh duka yang menimpa kalian telah memperbincangkan peninggalan almarhum. Kalian masing-masing menonjolkan diri seorang merasa paling berhak daripada yang lain. Adat mernang telah menentukan bahwa kalian mempunyai hak atas warisan almarhum. Tetapi kalian hendaknya ingat bahwa di samping hak, kalian juga mempunyai kewajiban. Sekarang saat kalian hendak menuntut hak, cobalah ingat masa lewat. Apakah kalian telah melakukan kewajiban kalian sebagai seorang anak demi kebahagiaan orang tua?

pertanyaan
a. tuliskanlah tokoh dan wataknya dan bukti kalimatnya
b. tuliskanlah konflik yang terdapat pada cerpen tersebut
c. tuliskanlah majas perumpamaan yang terdapat pada kutipan
d. latar yang terdapat dalam kutipan tersebut