“ Ibu Hanafi memerlukan benar menyembelih ayam, tiap-tiap kedatangan anak-anak sekolah dari Betawi. Pemuda-pemuda itu senang sekali datang berkunjung ke rumah o
B. Indonesia
SantosAveira
Pertanyaan
“ Ibu Hanafi memerlukan benar menyembelih ayam, tiap-tiap kedatangan anak-anak sekolah dari Betawi. Pemuda-pemuda itu senang sekali datang berkunjung ke rumah orang yang peramah dan arif bijaksana itu dan banyaklah di antara mereka yang mendapat berbagai nasihat dari ibu Hanafi berhubung dengan pakaian hidup. Banyaklah keluar pandangan Timur yang sekali-kali janganlah menjadi sepuhan orang Barat.
Syafei turut mendengarkan nasihatnya itu dan senantiasa ia berjanji sepulangnya dari negeri Belanda kelak akan kembali ke kampung meluku sawah ibunya. Setiap hari Jumat, ibu Hanafi dengan Rapiah memerlukan datang ke kubur Hanafi, membawa air dan bunga. Hanafi dikuburkan di Solok, mayatnya diusung dari Koto Anau ke sana karena hendak menguburkannya timbullah selisih. Sepanjang timbangan Tuanku Demang, tidaklah boleh mayat Hanafi dikuburkan di Kampung , tetapi di kuburan orang Eropa juga karena ia sudah ‘masuk Belanda’. Ia memerintahkan mengusung mayat itu ke Solok. Setelah rapat ninik mamak, yang menurut hak syarat dan adat di muka rapat Asisten Residen, barulah putus buat menguburkan mayat Hanafi di kuburan orang kampung saja hingga sudah senja hari barulah Hanafi terkubur.”
Tuliskan pesan moral dan amanat yang terkandung dalam cuplikan novel tersebut?
Ada yg bisa bantu jawab
2 Jawaban
-
1. Jawaban predita
selalu taat kepada janji -
2. Jawaban mutiaraskm
Amanat yang terkandung dalam kutipan novel diatas adalah meskipun kita berada di negara orang tapi jangan sampai budaya kita bergeser dan tergantikan. Kita harus menjadi individu yang selektif dalam memilih budaya asing (barat) yang baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun negara. Selain itu, kita juga harus menepati janji. Dan dalam pengambilan keputusan bersama, lebih baik dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.
Semoga bermanfaat:).