Tentukan lah sifat sifat tokoh dalam novel anak perawan disarang penyamun dalam segi fisis,psikis dan sosiologis
B. Indonesia
NURFADILAHANIFAHH
Pertanyaan
Tentukan lah sifat sifat tokoh dalam novel anak perawan disarang penyamun dalam segi fisis,psikis dan sosiologis
1 Jawaban
-
1. Jawaban amandhaanisap5sl3t
1. MedasingDalam novel ini, Medasing digambarkan sebagai seorang kepala pimpinan penyamun yang gagah perkasa, kejam dan ganas serta pikiranya tajam, pandai berjuang dan berani.Bukti :Pekerjaan penyamun yang mula-mula amat ngeri pada matanya, kesudahanya menjadi biasa dan matilah perlahan-lahan hasrat di dalam hatinya untuk meninggalkan penghidupan yang tiada halal itu. Lambat laun ia pun menjadi kejam dan ganass, seperti sekalian penunggu hutan yang dahsyat-dahsyat itu. Ketika itu ia makin lama makin dihormati kawan-kawanya, karena badanya teguh, pikiranya tajam dan ia pandai berjuang dan berani, seakan-akan badan dan nyawanya tiada berharga sedikit juapun baginya. (APDP:5)
2. Sohan, Amat, Sanip, dan Tusin.Dalam novel ini, Sohan, Amat, Sanip, dan Tusin adalah tokoh pembantu yang menjadi bawahan dari Medasing. Mereka sangat patuh kepada Medasing dan tak berani menentang medasing sedikitpun.Bukti : Lelaki yang memegang tombak itu muda dan sigap, turun tiada membantah sedikit juapun, dan sebenarnyalah dalam pergaulan penyamun-penyamun itu tak pernah timbul perbatahan. Apa yang dikatakan oleh kepalanya, diturut seperti sesuatu yang harus, yang tiada mungkin dielakkan. (APDP:3)
3. SayuDalam novel ini, Sayu adalah seorang gadis yang berbudi luhur, sabar, sopan, taat agama, dan baik hati.Bukti: Tetapi akhirnya insaflah ia, bahwa ia harus berusaha selekas-lekasnya menolong laki-laki itu. Sebagai kilat turunlah ia kebawah. Dalam sekejap ia telah berdiri disamping laki-laki yang terlentang itu, tak tahu apa yang akan dikerjakannya . tetapi seakan-akan saat itu masuk kehatinya suatu ilham, dengan cepat dicobanya mengangkat badan yang tiada bergerak-gerak dan licin oleh keringat itu. Tetapi bagaimana sekalipun ia berusaha, perbuatanya itu tak berhasil, sebab tenaganya tak cukup mengangkat badan yang jauh lebih besar dan berat dari badannya sendiri. (APDP:95)
4. SamadDalam novel ini, Samad digabarkan sebagai sosk laki-laki yang hatinya busuk, pengkhianat, dan pembohong.Bukti : Samad berniat mencelakakan para penyamun dengan memberitakan mangsa yang akan dirampok namun mangsanya dikawal oleh para serdadu yang bersenjatakan lengkap.Pada suaatu hari ia pergi kepulau lahat. Disana didengarnya berita, bahwa dua hari lagi akan bertolak beberapa buah gerobak ke pagar Alam membawa makanan, alat sejata dan keperluan yang lain. Gerobak itu akan diiringkan oleh sepasukan serdadu, sebab sekalian yang dibawanya ialah untuk keperluan militer di daerah pasemahan.Mendengar kabar itu terpikir sekali kepadanya sebuah akal yang pasti segera akan menyampaikan cita-cita yang telah lama diidamkanya itu. Setelah ditimbang masak-masak pergilah ia keesokan harinya kerimba tempat pondok itu. (APDP:74)
5. Haji Sahak dan Nyai hajjah AndunDalam novel ini, Haji Sahak dan Nyai hajjah Andun digambarkan sebagai sosok suami istri yang kaya sebelum dirampok oleh para penyamun, namun setelah dirampok Nyi hajjah Andun menjadi sosok yang putus asa.Bukti : Pada saat itu Haji sahak hendak pergi menjual berpuluh-puluh kerbau. Dia datemani oleh anak dan isterinya, namun naas ditengah jalan mereka dirampok oleh kawanan penyamun dan Haji Sahakpun dibunuhnya. Ketika mereka disamun orang di lembah Lematang. Hilang sekalian uan bahkan barang berharga yang merekayang mereka bawa dari rumah dan dibeli di Palembang pun jatuh ketangan kawan penyamun itu. (APDP : 50)“kemanakah aku akan pergi? Kakak katakanlah kepadaku! Apakah gunanya aku hidup lagi?” (APDP : 56)
6. Bedul dan istrinyaDalam novel ini, Bedul dan istrinya digambarkan sebagai sepasang suami isteri yang hidup miskin dan bergantung pada keluarga Haji Sahak namun mereka memiliki hati yang mulia.Bukti : Isteri Bedul diam pula sejurus. Hampir ia menjawab mengajak iparnya itu tinggal bersama-sama dengan dia, tetapi segera timbul pikirnya yang mengatakan, bahwa tak patut ia mengucap yang demikian. Masaknya Nyi Haji Andun yang terhitung orang berada itu akan mungkin hidup pada mereka. Bukankah mereka suami isteri senanyiasa bergantung kepadanya, hidup atas kasihanya dengan suaminya? Mungkinkah ia sekatang akan bergantung pada mereka? (APDP : 57)
7. SimaDalam novel ini Sima digambarkan sebagai seorang gadis yitu anak angkat dari Haji Sahak dan ia memiliki jiwa yang pengasih dan penyayang terbukti karena ia lah yang senantiasa merawat Nyi Hajjah AndunBukti : Dari dalam datang Sima, seorang perawan kecil, anak angkatnya,mengjak ia makan sebab sajian telah selesai. (APDP : 50) Telah beberapa lama ia tidak berdaya lagi turun kebawah, sehari-hari ia tidur terlentang di tempat tidur dan jika sekali-kali hendak duduk haruslah ia dibantu oleh Sima. (APDP : 107) Sima anak gadis yang penuh kasih-sayang kepada perempuan, tempat ia berhutang budi itu, tergesa-gesa turun kebawah, seolah-olah sesungguhnya kakak angkatnya itu pulang kembali. (APDP : 108)